Jumat, 18 Desember 2009

ruparupa kata


kepada tujuh sembilan tujuh di ruang sempit itu
ruangmu penuh bayang-bayang mencengangkan
bayang-bayang tumpah pada kertas, lalu
kau perluas pada kanvas

apa yang kau kerjakan, saat ini, katamu
”aku tetap berada pada rimba kata,
seperti kau yang berada dalam rimba rupa,” kataku

katamu rupa, rupaku kata

kita tersesat
pada labirin kebenaran yang tercipta dengan
sendirinya menggali warna makna

melesat-lesat di ruangan hampa
dan bebas kita tafsirkan guna, menjadi
maka menjadilah

seingatku rama pernah menjelma pelepah pisang
sedang mencari sintakah ia?
seingatku kerbau biru terkapar di sebelah wisanggeni,
bercaping dan sebilah arit dan setongkat pacul
siap merajang sawah-sawah
seingatku ornamen berserakan penuh
menapaki jejak
kisah para wayang

sept 2009
*sumber gambar: http://didikw797art.blogspot.com